Rabu, 24 April 2013

Artikel



ARTIKEL
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
SISWA-SISWI SDN KETINTANG I – 409 SURABAYA





 Oleh : 
SUNYOTO,S.Pd.,M.Psi



                                             DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
SDN KETINTANG I 409
Jl.Ketintang Madya no. 146
sdnketintangonesby@gmail.com
S U R A B A Y A




DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
SISWA-SISWI SDN KETINTANG I – 409 SURABAYA

 
Seorang Siswa  harus memiliki kesiapan mental disamping kesiapan fisik atau ketrampilan. Kesiapan mental dalam menghadapi UJIAN NASIONAL berati juga kesiapan mental untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi dalam Ujian Nsional. Jauh hari sebelum menghadapi ujian siswa juga perlu berlatih  mental  sehingga memiliki  ketahanan mental agar siswa mampu mengatasi keadaan tertentu yang membutuhkan mental yang kuat  misalnya: menghadapi soal yang sulit atau soal yang mudah.
Terkadang para siswa mengalami masalah terutama ketika menghadapi Ujian yang terkadang perasaan ragu, dalam kemampuan dirinya sendiri dalam memutuskan suatu langkah atau tindakan berikutnya, gugup, gegabah, tidak fokus sehingga salah melakukan menjawab soal.
Kecemasan timbul karena adanya rasa tanggung jawab dan dedikasi profesi yang tinggi sehingga siswa harus mampu dalam melakukan tindakan yang tepat ketika menghadapi high risk pada saat menghadapi ujian.
Kecemasan itu wajar bila tidak berlebihan karena dapat menjadi mekanisme pertahanan diri terhadap ancaman dari luar, namun bila berlebihan akan mengganggu stabilitas individu. Kecemasan yang normal dapat bermanfaat sehingga dapat membuat orang mampu menjadi giat dan bergerak cepat. Kadang-kadang tekanan kecemasan dapat membuat seseorang melakukan sesuatu hal yang luar biasa, akan tetapi kecemasan juga dapat berakibat merugikan, sebagai contoh orang yang dalam keadaan cemas berlebihan dapat menjadi depresi, merasa tidak ada harapan dan putus asa. Idealnya kecemasan yang berlebihan tidak terjadi pada siswa yang sudah siap melaksanakan ujian.
Dari beberapa pengertian kecemasan yang telah diuraikan  dapat dirangkumkan bahwa kecemasan adalah suatu reaksi emosional negatif terhadap suatu kondisi yang dipersepsi berbahaya dan mengancam sehingga timbul rasa khawatir dan tegang. Terkait dengan UNAS , kecemasan yang timbul saat Ujian Nasional merupakan reaksi emosional negative Siswa ketika harga dirinya dirasa terancam. Hal ini terjadi apabila siswa menganggap UNAS  sebagai tantangan berat untuk berhasil, mengingat kemampuannya. Kecemasan ini biasanya dipicu pula oleh karena siswa banyak memikirkan akibat dari nilai yang jelek.
Ada beberapa faktor yang diperkirakan dapat mengatasi kecemasan para siswa saat menghadapi Ujian Nasional sehingga UNAS dapat berjalan lancar diantaranya adalah persiapan diri yang kuat pada para siswa siswi  serta kematengan emosi. Bagi para siswa yang memiliki kematangan emosi yang memadai maka dapat diamsumsikan para siswa tersebut mampu melaksanakan tugas profesinya meskipun kadangkala menghadapi kesulitan saat ujian, karena dalam kematangan emosi yang dimiliki tersebut, akan menjadikan siswa akan mengadapi ujian dengan perasaan tenang, mampu mengelola emosi sehingga tidak sampai terjadi perilaku yang emosional seperti memukul mukul bangku, bicara yang kotor, menolek kanan kiri.
Dari beberapa pengertian kecemasan yang telah diuraikan  dapat dirangkumkan bahwa kecemasan adalah suatu reaksi emosional negatif terhadap suatu kondisi yang dipersepsi berbahaya dan mengancam sehingga timbul rasa khawatir dan tegang. Terkait dengan ujian, kecemasan yang timbul saat ujian nasional merupakan reaksi emosional negatif Siswa ketika harga dirinya dirasa terancam. Hal ini terjadi apabila siswa  menganggap UNAS sebagai tantangan berat untuk berhasil, mengingat kemampuannya dan penampilannya. Kecemasan ini biasanya dipicu pula oleh karena siswa banyak memikirkan akibat dari nilai-nilai yang jelek dari ulangan sebelumnya.
Untuk dapat melakukan respon terhadap kecemasan secara efektif maka individu memerlukan dukungan sosial.
Penyebab lain yang tidak kalah penting yang diasumsikan dapat membantu kecemasan para siswa  adalah ada tidaknya dukungan sosial dari keluarga. Bagaimana juga para siswa membutuhkan dukungan sosial. Dalam kondisi para siswa siswi mengalami kecemasan , maka bentuk dukungan sosial dari keluarga dan orang terdekat sangat diperlukan. Penilaian yang diberikan oleh keluarga dan teman terdekat dengan cara memberikan penghargaan atau memberikan penilaian yang mendukung prestasi seseorang dalam menghadapi ujian dan memberi informasi untuk mengatasi masalah yang meliputi nasehat, petunjuk, saran, atau mendiskusikan pemecahan yang mungkin dilakukan akan memberi rasa tenang dan percaya diri. Juga dukungan emosional, meliputi ungkapan kasih sayang dan perhatian. Demikian juga dukungan lainnya yang memang sangat diperlukan oleh para siswa pada saat menghadapi UNAS, sehingga merasa aman, nyaman dan tenang waktu Ujian nasional berlangsung.
Menurut Bernice (2004) dukungan sosial dari keluarga adalah dimana individu membutuhkan dukungan karena individu-individu tersebut  tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah dikehidupannya sehari-hari.
Poerwadi (2004) mengertikan dukungan sosial dari keluarga adalah dimana individu tidak dapat mengatasi dirinya sendiri dan membutuhkan bantuan dari orang lain sehingga menjadikan individu membutuhkan dukungan pada orang lain ataupun keluarga terdekat.
Herwanto (2004) menyatakan bahwa dukungan sosial dari keluarga adalah dimana individu mengalami persoalan psikologis sehingga menyebabkan individu tersebut lebih membutuhkan bantuan dari orang lain, teman maupun keluarga dalam melakukan kegiatan.
Berdasarkan beberapa pandangan diatas, disimpulkan bahwa dukungan sosial keluarga adalah dimana individu merasa kurang mampu melakukan kegiatan. Rasa kurang mampu tersebut biasa berupa antara lain kecemasan, kekwatiran, kurang konsentrasi, tegang, neurosis, tremor, gugup yang luar biasa, sangat gelisah dan lain-lain yang membutuhkan dukungan dari orang lain, teman, maupun keluarga untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.
Seorang siswa harus menyadari bahwa untuk mencapai keberhasilan ia harus mempunyai tanggung jawab dan keinginan untuk maju yang berasal dari dalam diri sendiri. Sebagai contoh dalam menjalani program belajar, para siswa melakukannya karena kesadaran diri sendiri bukan karena dorongan atau paksaan dari orang tua. Setiap siswa idealnya mengerti dan menyadari bahwa untuk berhasil mereka dituntut untuk bekerja keras, displin dalam belajar, mampu mengatasi kemalasan, kejenuhan,dan berbagai macam masalah.
Berdasarkan pandangan diatas bahwa untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi  seorang siswa harus mempunyai tanggung jawab dan keinginan untuk maju dengan menjalani program belajar dengan benar, semangat, disiplin, dan tekun serta memperhatikan intruksi dari guru.
               Demikian kesimpulan kami diatas sebagai acuan bagi siswa-siswi SDN Ketintang I Surabaya untuk memberikan motivasi semoga berhasil dalam melaksanakan UNAS amin…. !!.
Bahwa ada hubungan yang sangat positif  antara dukungan sosial keluarga dengan kecemasan mengkadapi UNAS.
              
                                                                                                                 Penulis.

                                                                                                                                           SUNYOTO,S.Pd,M.Psi

Minggu, 22 Juli 2012

BAB I.   PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaiang dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah. 
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian  dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum SDN Ketintang I-406 yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan  dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan  hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar 

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum SDN Ketintang I-409
Tujuan Pengembangan Kurikulum SDN Ketintang I-409 ini untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam megembangkan program-program yang akan dilaksanakan.

Selain itu, Kurikulum SDN Ketintang I-409 disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e)  belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum SDN Ketintang I-409
      1.  Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

      2.  Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.


      3.  Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

      4.  Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan   melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan  kemasyarakatan, dunia usaha dan  dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,  keterampilan  berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

      5.  Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,   bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

      6.  Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal  dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

      7.  Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).






BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar
    UUSPN & PP.NO.19 Th 2005
      Estándar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nacional dalam  rangka mencerdaskan bangsa.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

B.  Visi Sekolah
TERDEPAN DALAM SEGALA  KEGIATAN,CERDAS,KREATIF,BERKUALITAS,BERBUDIPEKERTI LUHUR DAN BERAKHLAK MULIA

C. Misi Sekolah
  1. Meningkatkan kualitas kerja kepala sekolah sebagai Leader,Maneger,Administrator , Supervikator dan Fasilitatator.
  2. Meningkatkan kualitas dan kinerja guru dalam  Kegiatan belajar Mengajar.
  3. Meningkatkan kualitas siswa dan kreativitas siswa.
  4. Mengembangkan pendidikan berkarakter dan berakhlak mulia.
  5. Mengembangkan Teknologi Informasi.

D. Tujuan Sekolah
  1. Meningkatkan Ketaqwaan,Iman dan Berakhlaqul qarimah
  2. Meningkatkan kualitas kinerja kepala sekolah
  3. Mewujudkan Pendidikan yang berkualitas ,inovatif,dan kreatif
  4. Meningkatkan Prestasi Akademik dan Seni Budaya
  5. Meningkatkan kemampuan di bidang Teknologi Informasi




BAB III.  STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A.  Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok, yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan   dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.

Struktur kurikulum SDN Ketintang I - 409 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI.

Struktur kurikulum SDN Ketintang I – 409 disusun berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, yaitu  sebagai berikut :
1.    Kurikulum SDN Ketintang I - 409  memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
2.    Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA terpadu” dan ”IPS terpadu”
3.    Pembelajaran pada kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
4.    Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
5.    Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu.



SRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum SD Negeri Ketintang I/409 Surabaya

No
Komponen
Alokasi Waktu


Kelas
A
Mata Pelajaran
I
II
III
IV
V
VI
1
Pendidikan Agama
TEMATIK


TEMATIK
TEMATIK
3
3
3
2
Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
5
5
5
4
Matematika
5
5
5
5
Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
3
3
3
7
Seni Budaya dan Ketrampilan
4
4
4
8
Pendidikan Jasmani ,Olah raga dan Kesehatan
4
4
4





B
Muatan Lokal



1
Bahasa Jawa
2
2
2
2
Bahasa Inggris
2
2
2





C
Pengembangan Diri
2 *)
1
Komputer (**)






2
Pramuka (**)






3
Sampro






4
Tari






5
Draun Band







Jumlah =
30
31
32
36
36
36

(*)   = Jam pengembangan diri
(**) = Wajib



B. Muatan Kurikulum
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari:
1.    Mata Pelajaran
2.    Muatan Lokal
3.    Kegiatan Pengembangan Diri

1 Tujuan Mata Pelajaran
  1. Pendidikan Agama
1.    Pendidikan Agama Islam
·  Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang kuat keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah S.W.T
·  Mewujudkan manusia Inadonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

2.    Pendidikan Agam Kristen
·      Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan Karya-karyaNya agar peserta didik bertumbuh iman dan kepercayaannya dan meneladani Allah Tri Tunggal dalam hidupnya.
·      Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karyaNya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya.
·      Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia ditempat masyarakat yang pluralistik.

3.    Pendidikan Agama Katholik
·      Memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.
·      Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan
Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kelestarian lingkungan hidup yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan kepercayaan.






  1. Pendidikan Kewarganegaraan
·   Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
·   Berpartisipasi aktif serta bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, serta anti korupsi
·   Berkembang secara positip dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter–karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
·   Beriteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

  1. Bahasa Indonesia
·  Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis
·  Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara
·  Mamahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
·  Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan social
·  Menikmati memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
·  Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia indonesia

  1. Matematika
·      Memahami konsep, matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah
·      Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi metematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
·      Memecahkan masalah meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematikanya, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
·      Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelaskeadaan atau masalah
·      Memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah





  1. Ilmu Pengetahuan Alam
·      Peroleh keyakinan terhadap Tuhan YME berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanya
·      Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
·      Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
·      Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memcahkan masalah dan membuat keputusan.
·      Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
·      Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
·      Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA, sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

  1. Ilmu Pengetahuan Sosial
·      Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
·      Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan social.
·      Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
·      Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat local, nasional dan global

  1. Seni Budaya dan Ketrampilan
·      Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan kettrampilan
·      Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan ketrampilan
·      Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan ketrampilan
·      Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan ketrampilan dalam di tingkat lokal, nasional dan global

  1. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
·      Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olah raga.
·      Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
·      Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar
·      Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan
·      Mengembangkan sikap positip, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis
·      Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
·      Memahami konsep aktivitas jasmani dan olah raga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, trampil, serta memiliki sikap yang positip.
B.   Muatan Lokal
1.    Bahasa Jawa
·   Mengembangkan potensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dikehidupan sehari-hari
·   Memiliki kesadaran dalam melestarikan bahasa dan budaya Jawa
2.    Bahasa Inggris
·   Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah
·   Memiliki kesadaran tentang hakekat dalam pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
C.   Pengembangan diri
1.    Wajib
a. Komputer
·      Memiliki pemahaman terhadap pentingnya teknologi informasi
·      Memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer dengan keseluruhan tanda/symbol yang ada didalamnya
·      Memiliki ketrampilan untuk menggambar, menulis dan mengkomunikasikan perencaanaan serta program dengan menggunakan komputer
b.    Pramuka
·      Menambahkan kemandirian diri sebagai individu dan bagian dari masyarakat
·      Memiliki rasa sosial yang tinggi, ketrampilan hidup dalam mengatasi berbagai masalah sosial
·      Memupuk rasa cinta bangsa dengan mengamalkan ketrampilan dan kemampuannya dalam hidup bermasyarakat
2.    Pilihan
a.    Tari
·      Meningkatkan apresiasi terhadap seni tari
·      Mengembangkan bakat siswa di bidang olah tari
·      Mempersiapkan siswa untuk siap kompetisi tari
b.    Samro
·         Meningkatkan  apresiasi siswa di bidang seni samro
·         Mengembangkan bakat siswa di bidang samro
·         Mempersiapkan siswa untuk siap kompetisi samro
c.    Drum Band
·         Mengembangkan Bakat Siswa di bidang Drum Band
·         Memiliki ketrampilan dalam bermain Drum Band
·         Mempersiapkan siswa untuk Siap Kompetisi Drum Band




D.Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan system penelaahan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan system paket. Adapun pengaturan beban belajar pada system tersebut sebagai berikut
a.    Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam stuktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompotensi, disamping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam standar isi.
b.    Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD adalah antara 0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
c.    Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setra dengan satu jam tatap muka.
d.     
BEBAN BELAJAR SDN KETINTANG I/409
Kec. Gayungan Kota Surabaya


Kelas
Satu jam pembelajaran tatap muka per menit
Jumlah jam pembelajaran per minggu
Minggu efektif per tahun ajaran
Waktu pembelajaran per jam per tahun
1
35
30
35
1050
2
35
31
35
1085
3
35
32
35
1120
4
35
36
35
1260
5
35
36
35
1260
6
35
36
30
1260


F. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%, Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) denagn mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal, Berikut tabel nilai Kriteria ketuntasan minimal yang menjadi target pencapaian kompetensi di SDN Ketintang I/409 Surabaya.

a.KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
SDN KETINTANG I/409
TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013

No
Mata Pelajaran
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


I
II
III
IV
V
VI
1
Pendidikan Agama
65
70
70
70
70
70
2
Pendidikan Kewarganegaraan
60
65
70
70
70
70
3
Bahasa Indonesia
65
70
70
70
70
70
4
Matematika
60
65
70
70
70
70
5
Ilmu Pengetahuan Alam
60
65
70
70
70
70
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
65
70
70
70
70
70
7
Seni Budaya dan Ketrampilan
70
70
70
70
70
70
8
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
65
70
70
70
70
70
9
Muatan Lokal







a. Bahasa Jawa
60
65
65
65
65
65

b. Bahasa Inggris
60
60
65
65
65
65
10
Pengembangan Diri







a.    Komputer
B
B
B
B
B
B

b.    Pramuka
B
B
B
B
B
B

c.    . Samro
B
B
B
B
B
B

d.    Seni Tari
B
B
B
B
B
B

e.    Drum Band
B
B
B
B
B
B


            b.Kelulusan Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
1.1. Pendidikan Agama Islam
a.    Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan surat-surat pendek dalam Al-Quran mulai surat Al-Fatihah sampai surat       Al-Alaq
b.    Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari iman kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar
c.    Berprilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta menghindari perilaku tercela
d.    Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci (thaharah) sampai zakat serta mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji
e.    Menceritrakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan dari kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orang-orang tercela dalam kehidupan Nabi

1.2 Pendidikan Agama Kristen
a.    Memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya
b.    Menanggapi kasih Allah dengan mengaasihi orang tua, keluarga dan teman
c.    Beribadah kepada Tuhan sebagai ucapan syukur melalui doa dan membaca Alkitab
d.    Memelihara ciptaan Allah lainnya dalam hidup sehari-hari

1.3 Pendidikan Agama Katholik
a.    Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai karunia
b.    Tuhan dan mengungkapkan rasa syukurnya dengan berdoa, bernyanyi serta melakukan perbuatan-perbuatan nyata.
c.    Peserta didik memahami dan mencintai Allah sebagai Bapa Pencipta dan Penyelenggara seperti dikisahkan Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan meneladani Yesus Kristus sebagai Penyelamat hidup umat manusia.
d.    Peserta didik memahami Gereja sebagai persekutuan umat Allah dan sebagai Sakramen keselematan yang diutus ke dalam dunia dan Roh Kudus yang diutus Yesus sebagai jiwa Gereja yang senantiasa menyertainya.
e.    Peserta didik memahami hidup beriman yang terlibat dalam masyarakat sebagai pewujudan imannya.













2. Pendidikan Kewarganegaraan

a.    Menempatkan hidup rukun dalam perbedaan.
b.    Memahami dan menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah.
c.    Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dan sekolah.
d.    Memahami hidup tertib dan gotong royong.
e.    Menapilkan sikap dan cinta lingkungan dan demokratis.
f.     Menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
g.    Memahami sitem pemerintahan, baik pada tingkat daerah maupun pusat.
h.    Memahami makna keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan dan menghargai keputusan bersama.
i.      Memahami dan menghargai makna nilai-nilai perjuangan bangsa.
j.      Memahami hubungan Indonesia dengan Negara tetangga dan politik luar negeri.

3.  Bahasa Indonesia
a.    Mendengarkan
Memahami wacana lisan berbentuk perintah, penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita , diskripsi berbagai peristiwa dan benda disekitar,
serta karya sastra berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita rakyat.
b.    . Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan telepon, diskusi, pidato, diskripsi peristiwa dan benda
disekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil pengamatan, pemahaman isi buku dan berbagai karya sastra untuk berbentuk dongeng, pantun, drama dan puisi.
c.    Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk pusi, dongeng, percakapan, cerita dan drama.
d.    Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, paraphrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi dan pantun.






4. Matematika
a.      Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
b.      bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
c.      Memahami konsep ukuran pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
d.     Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
e.      Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel, gambar dan grafik (diagram), mengerutkan data, rerata hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
f.       Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalm kehidupan,.
g.      Memiliki kemampuan berpikir, logis, kritis, dan kreatif.

5. Ilmu Pengetahuan Alam
a.      Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan hasil pengamatannya secara lisan dan tertulis.
b.      Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan, serta manfaat hewan dan tumbuhan bagi manusia, upaya pelestraiannya, interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
c.      Memahami bagian-bagian tubuh pada manusia, hewan dan tumbuhan serta fungsinya dan perubahan pada makluk hidup.
d.     Memahami beragam sifat benda hubungannya dengan penyusunnya, perubahan wujud benda dan kegunaannya.
e.      Memahami berbagai bentuk energi perubahan dan manfaatnya.
f.       Memahami matahari sebagai pusat tata surya, penampakan dan perubahan permukaan bumi dan hubungan peristiwa alam dengan manusia.















6. Ilmu Pengetahuan Sosial
a.      Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga.
b.      Mendiskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga, serta kerja sama diantara keduanya.
c.      Memahami sejarah, penampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/propinsi.
d.     Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi.
e.      Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional, keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
f.       Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
g.      Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial Negara Asia Tenggara serta benua-benua.
h.      Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan Negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam menghadapi bencana alam.
i.        Memahami peranan Indonesia di era global.

7. Seni Budaya dan Ketrampilan
7.1.Seni Rupa
a.        Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa terapan melalui gambar ilustrasi dengan tema benda alam yang ada di daerah setempat.
b.        Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa murni melalui pembuatan relief dari bahan plastisin/tanah liat yang ada di daerah setempat.
c.        Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi bertema hewan, manusia dan kehidupannya serta motif hias dengan teknis batik.
d.       Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi bertema bebas.
e.        Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara melalui pembuatan benda kreatif yang sesuai dengan potensi daerah setempat.

7.2.Seni Musik
f.         Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan memperhatikan dinamika melalui berbagai ragam lagu daerah dan wajib dengan iringan alat musik sederhana daerah setempat.
g.        Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan ansambel sejenis dan gabungan terhadap berbagai musik/lagu wajib, daerah dan Nusantara.
h.        Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan menyanyikan lagu wajib, daerah dan Nusantara dengan memainkan alat musik sederhana daerah setempat.
7.3Seni Tari
a.        Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan symbol dan keunikan gerak, busana dan perlengkapan tari daerah setempat.
b.        Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan symbol dan keunikan gerak, busana dan perlengkapan Nusantara.
c.        Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dan musik Nusantara.

7.4.Ketrampilan
a.        Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah setempat dengan teknik konstruksi.
b.        Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan dan benda permainan dengan teknik meronce dan macramé.
c.        Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman dengan menggunakan berbagai bahan.
d.       Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda dengan menggunakan berbagai bahan.

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
a.    Mempraktekkan gerak dasar lari, lompat dan jalan dalam permainan sederhana serta nilai-nilai dasar sportivitas seperti kejujuran, kerjasama dll.
b.    Mempraktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi, senam kesegaran jasmani (SKJ) dan aerobic.
c.    Mempraktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan dengan dan tanpaalat serta senam tanpa alat.
d.   Mempraktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
e.    Mempraktekkan latihan kebugaran dalam bentuk meningkatkan daya tahan kekuatan otot, kelenturan serta koordinasi otot.
f.     Mempraktekkan berbagai ketrapilan gerak dalam kegiatan penjelajahan di luar sekolah seperti perkemahan, piknik dll.
g.    Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengnai makanan sehat, mengenai berbagai penyakit dan pencegahannya serta menghindarkan diri dari narkoba.
9. Muatan Lokal
9.1.Bahasa Inggris
a.    Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi, dan serita sangat sederhana yang disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah dan linkungan sekitar.
b.    Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonsl dan transsaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi dalam konteks kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.


c.    Membaca
Membaca nyaring, memahami makna dan instruksi, informasi, teks fungsional pendek dan teks deskripsi bergambar sangat sederhana yang disamopaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.
d.    Menulis
Menuliskan kata, ungkapan dan teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat.

9.2 Bahasa Jawa
a.    Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi dan cerita/dongeng yang disampaikan secara lisan berkaitan dengan pelestarian budaya Jawa
b.    Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional dalam bentuk instruksi dan informasi dalam konteks kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Jawa.
c.    Membaca
Membaca nyaring, memahami makna dan instruksi, informasi, teks fungsional
pendek dan teks deskripsi bergambar sederhana yang disamopaikan secara tertulis dalam bahasa Jawa ngoko halus/kromo.
d.    Menulis
Menuliskan kata, ungkapan dan teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat, serta memiliki ketrampilan menulis dan membaca teks dalam huruf  Jawa.

10. Pengembangan Diri
Meliputi beragam kegiatan ekstra kurikuler yang bertujuan membekali kecakapan hidup siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seluruh siswa sesuai kelas adalah:

Wajib
1.    Komputer
2.    Pramuka
Pilihan
1.    Tari
2.    Samro
3.    Drum Band








Jadwal Kegiatan Pengembangan diri
No
Jenis Kegiatan
Hari
Waktu
Pembina
1
Komputer

Selasa,Rabu,Kamis
08.00-11.00
Guru Pembina
2
Pramuka

Sabtu
08.00-10.30
Guru Pembina
3
Tari

Jumat
15.00-16.30
Guru Pembina
4
Samro

Senin,Rabu
15.00-16.30
Guru Pembina
5
Drum Band

Sabtu
15.00-16.30
Guru Pembina

G. Remidial dan Pengayaan
1. Remidial
Remidial dilakukan kepada siswa yang mempunyai nilai dibawah ketuntasan belajar minimal. Pelaksanaan dilakukan maksimal 3 kali yang dilaksanakan diluar jam pelajaran. Bentuk soal sama dengan yang telah dikerjakan sebelumnya.
2. Pengayaan
Pengayaan dilakukan pada siswa yang mendapatkan nilai diatas nilai standar ketuntasan belajar minimal, dan dapat dilaksanakan pada jam pelajaran atau diluar jam pelajaran. Bentuk pengayaan dapat berupa soal-soal pengembangan yang dijawab secara lisan atau tulis, atau berupa tugas lain yang dapat diselesaikan di rumah.
H.Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran.
·         Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
·         Tidak terdapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
·         Memiliki nilai minimal Baik untuk kegiatan pengembanagn diri.
·         Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti.
·         Nilai Rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah semester dan nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam satu mata pelajaran yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh sekolah.
·         Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam rapat Dewan Guru dengan mempertimbangkan KKM, penilaian sikap, budi pekerti dan kehadiran siswa.
·         Siswa yang tidak mencapai KKM, walaupun telah melalui maksimal 3 kali remidial untuk setiap mata pelajaran yang tidak tuntas, dan kriteria minimal naik kelas tidak terpenuhi, dan kehadiran 70 % maka dinyatakan tidak naik kelas dan harus mengulang dijenjang kelasnya.

b. Kelulusan
1. Standar Kompetensi Lulusan berdasarkan BSNP sebagai berikut :
a.        Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
b.       Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
c.        Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
d.       Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
e.        Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis dan kreatif.
f.        Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.
g.       Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
h.       Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial dilingkungan sekitar.
i.         Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial dilingkungan sekitar.
j.         Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
k.       Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia.
l.         Menunjukan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.
m.     Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang.
n.       Berkomunikasi secara jelas dan santun.
o.       Bekerja sama dalam bentuk kelompok, tolong menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
p.       Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
q.       Menunjukkan ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis dan berhitung.

2. Kriteria Kelulusan
Kriteria peserta yang dinyatakan lulus adalah sebagai berikut:
·          Menyelesaikan semua program sampai pada jenjang kelas terakhir.
·          Mengikuti ujian semua mata pelajaran yang diujikan.
·          Memiliki nilai rapor semester 7 sampai semester 11
·          Memiliki nilai seluruh mata pelajaran yang diujikan dalam ujian.
·          Memiliki nilai lebih besar dan 6,00 (enam koma nol nol) untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dengan rata-rata nilai ujian lebih besar dari 6,00
·          Berbudi pekerti baik sesuai dengan penilaian sekolah.
·          Berkepribadian baik sesuai denganpengamatan dan penilaian sekolah.


NILAI MINIMAL KELULUSAN AKHIR SEKOLAH DAN UJIAN SEKOLAH

NO
MATA PELAJARAN
NA
UJIAN SEKOLAH
RATA-RATA
TERTULIS
PRAKTIK
1
Pendidikan Agama
7,0
7,0
7,0

2
Pendidikan Kewarganegaraan
7,0
7,0
-

3
Bahasa Indonesia
6,0
7,0
7,0

4
Matematika
6,0
7,0


5
Ilmu Pengetahuan Alam
7,0
7,0
7,0

6
Ilmu Pengetahuan Sosial
7,0
7,0
-

7
Seni Budaya dan Ketrampilan
7,0
-
7,0

8
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
7,0
7,0
7,0

9
Bahasa Jawa
6,0
6,5
-

10
Bahasa Inggris
6,0
6,0
-




3. Penentuan Kelulusan
a.     Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam rapat Dewan Guru dengan mempertimbangkan nilai rapor kelas IV semester 1 sampai dengan kelas VI semester 1 , nilai ujian sekolah, nilai sikap/perilaku/budi pekerti siswa yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.
b.     Penentuan kelulusan ditetapkan dalam bentuk Keputusan Panitia Sekolah Penyelenggara dan diketahui oleh Pengawas TK/SD atau Pengawas Pendidikan Agama serta disosialisasikan kepada siswa dan orang tua/wali siswa.
c.     Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijasah dan rapor sampai dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
d.     Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijasah dan mengulang di kelas terakhir.

I. Pendidkan Kecakapan Hidup
a.  Kurikulum dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasial.
b.  Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dan pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
c.   Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau non formal.

J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a.  Terdapat kompetensi-kompetensi yang merupakan keunggulan lokal dan daya saing global ( yang materinya tidak bisa masuk ke mata pelajaran yang ada )
b.  Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dll. yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik
c.   Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
d.  Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan dapat juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
e.  Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau non formal yang sudah memperoleh akreditasi.

Berkaitan dengan Program Pendidikan Berbasis Keunggulan Global, maka SDN Ketintang I/409 mengaplikasikan dalam program ekstrakurikuler yaitu :
  • Olah Raga Senam Artistik
  • Paduan Suara
  • Samro
Tujuan Program Ektra
  • Sebagai program eksklusif sekolah yang menunjang kecakapan global berkaitan dengan IPTEK
  • Meningkatkan kemampuan dibidang seni dan olah raga
  • Mempersiapkan siswa dalam kompetisi di luar

Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pembelajaran  luar  kelas ini mengacu prestasi di bidang olahraga dan seni.




BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup  permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
1.Alokasi waktu
a)    Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran setiap tahun pelajaran.
b)    Minggu efektif adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan
c)    Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,ditambah jumlah jam untuk pengembangan diri.
d)    Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.Bentuk –bentuk hari libur dapat berupa :jeda tengah semester,jeda antar semester,libur akhir tahun pelajaran,hari keagamaan,hari libur umum,termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus.
e)    Alokasi waktu pada kalender pendidikan .
NO
KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
KETERANGAN

1
Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2
Jeda tengah semester
Maksimum 2 semester
Satu minggu setiap semester
3
Jeda antar semester
Maksimum 2 semester
Antara semester 1 dan 2
4.
Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 2 minggu
Digunakan untuk menyiapkan kegiatan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5.
Hari libur keagamaan
1-2 hari 1 minggu
Digunakan untuk kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME
6
Hari libur umum/nasional
Maksimum 1-2 hari
Disesuaikan dengan peraturan pemerintah
7
Hari libur khusus
Maksimum 1 minggu
Disesuaikan dengan peraturan dari sekolah
8
Kegiatan libur khusus sekolah
Maksimum 1 mingggu
Digunakkan untuk kegiatan sekolah secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efaktif belajar dan waktu belajar efektif.

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR SDN KETINTANG I /409
TAHUN PELAJARAN 2012-2013

BULAN
SEMESTER
 Hari
JUMLAH
HARI
KEGIATAN
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Juli
2012
S  E  M  E  S  T  E  R    I
3
3
3
3
3
3
18
·      2 Pendaftara PPDB 2012/2013
·      3 Pengumuman PPDB 2012/2013
·      3 – 4 Daftar Ulang PPDB Tahun 2012/2013
·      2 – 6 Laporan Bulan ke UPTD-BPS Cam Gayungan
·      3 Penandatanganan KTSP
·      6 Rapat Dinas Kepala Sekolah
·      9 – 13 Pelaporan PSB ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya
·      9 Penetapan Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2012/2013
·      9 – 11 Masa Orientasi Siswa Baru Kelas 1 Tahun 2012/2013
·      9 Pemulaan Pembelajaran
·      13 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·      13 Rapat Dinas Kepala Sekolah
·      21 Review Silabus, buku-buku oleh sekolah masing-masing
·      14 – 16 Libur Awal Puasa
·      18 – 31 Hari Fakultatif
·      23 – 28 Pondhok Romadlon di Sekolah
·      31 Pelaporan BOSNAS dan BOPDA Akhir Bulan


Agustus

3
3
2
3
3
3
17
·      1 – 5 Laporan Bulanan ke UPTD-BPS
·      1 – 16 Hari Efektif Fakultatif
·      3 – 4 Kegiatan Pondhok Romadlon Terpadu Tk. Kec.
·      15 – 16 Pembagian Zakat Fitrah di Sekolah
·      14 Upacara HUT Pramuka
·      17 Upacar HUT RI ke-67
·      Cuti Bersama Idhul Fitri
·      19 – 20 Libur Hari Raya Idhul Fitri
·      21 – 22 Cuti Bersama Idhul Fitri
·      23 – 25 Libur Sekitar Hari Raya
·      27 Pembelajaran Efektif Dimulai
·      31 Halal Bihalal Tk. Kecamatan




September
3
3
3
4
4
4
21
·      1 – 5 Laporan Bulanan ke UPTD-BPS Cam. Gayungan
·      6 KKG Gugus
·      7 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·      8 Sosialisasi Pembuatan Soal UHB, UTS, dan UAS Semester I
·      12 Rapat Dinas Kepala Sekolah
·      14 – 15 Editing Soal UHB Semester I
·      14 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·      20 KKG Gugus
·      21 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·      24 – 27 UHB Semester I Kelas I-VI
·      28 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·      28 – 29 Laporan Pertanggungjawaban BOSNAS dan BOPDA

Oktober
5
4
4
4
4
5
26

·   1 Hari Kesaktian Pancasila
·   1 – 5 Laporan Bulanan ke UPTD-BPS Cam. Gayungan
·   3 Rapat Dinas Kepala Sekolah
·   4 Penilaian Berbasis Kelas (PBK) Oleh Gugus
·   5 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   8 – 13 Seleksi PORSD Kecamatan Gayungan
·   11 – 13 Kegiatan Tengah Semester
·   12 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   15 – 20 Supervis Akademik
·   17 Lomba Seni di TRS Tk. Kecamatan
·   18 KKG Gugus
·   19 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   22 – 27 PORSD Tk Kota Surabaya
·   26 Idhul Adha
·   26 – 28 Qurban Hewan Ternak di Sekolah
·   29 – 30 UTS Semester I
·   31 Persiapan Pembuatan RAKS
·   31 Pembinaan dan Laporan Pertanggungjawaban BOSNAS dan BOPDA


Nopember
4
5
5
3
4
4
25
·   1 – 5 Laporan Bulanan ke UPTD-BPS Cam. Gayungan
·   1 UTS Semester I
·   2 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   7 Rapat Dinas Kepala Sekolah
·   8 KKG Gugus
·   9 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   10 Upacara Hari Pahlawan
·   15 Tahun Baru Islam 1 Muharram
·   16 – 17 Penyerahan Raport Sisipan Semester I
·   16 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   17 Pembuatan Soal Try Out Kelas VI Tk. Kecamatan
·   19 – 22 Pengumpulan Soal UAS Semester I
·   23 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   26 Persiapan Kinerja Kepala Sekolah
·   29 KKG Gugus
·   30 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   30 Pembinaan dan Laporan Pertanggungjawaban BOSNAS dan BOPDA

Desember
3
3
3
4
4
4
21

·   1 – 5 Laporan Bulanan ke UPTD-BPS Cam. Gayungan
·   5 Workshop Kinerja Guru
·   6 KKG Gugus
·   7 Rapat Dinas Kepala Sekolah
·   7 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   10 – 13 UAS Semester I
·   14 – 15 Workshop Model-Model Pembelajaran I-VI
·   17 – 18 Persiapan Pelaporan BOSNAS dan BOPDA Oleh Sekolah Masing-Masing
·   17 Pembuatan Panjar BOPDA Tahun Anggaran 2013
·   22 Penerimaan Raport Semester I (tunggu kalender dinas)
·   21 – 22 Pelaporan BOSNAS dan BOPDA
·   25 Natal Oleh Sekolah Masing-Masing
·   24 – 29 Libur Semester I (tunggu kelender Dinas)
·   30 Hari Efektif

JUMLAH
128



BULAN
SEMESTER
Hari 
JUMLAH
KEGIATAN

Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
HARI

Januari
2013

SEMESTER II

3
4
3
3
3
3
19
·   1 Libur Semester I
·   1 Tahun Baru Masehi 2013
·   2 – 4 Workshop Kinerja Guru Oleh KKG Kecamatan
·   3 – 5 Laporan Bulan ke UPTD-BPS Cam. Gayungan
·   9 Permulaan Pembelajaran Semester II
·   6 Rapat Dinas Kepala Sekolah
·   6 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   4 – 8 Perbaikan Akhir Panjar BOPDA Anggaran 2013
·   12 Sosialisasi Bimtek Pengolahan Data
·   13 KKG
·   13 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   15 Review RPP dan Silabus oleh Sekolah Masing-Masing
·   18 Sosialisasi RAPBS 2013
·   19 Natal Bersama se Kecamatan Gayungan
·   20 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   26 – 31 Pentas Seni Tk. Kota di THR
·   27 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   29 Review Silbus dan RPP oleh Pengawas TK/SD
·   31 Pembinaan dan Laporan Pertanggungjawaban BOSNAS dan BOPDA



Pebruari
4
4
5
4
4
4
25
·   1 – 5 Laporan Bulan ke UPTD-BPS Cam. Gayungan
·   2 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   6 Sosialisasi Pembuatan Soal UHB, UTS, dan UKK Semeste II
·   6 Maulid Nabi Muhammad SAW
·   9 – 10 Bedah Kisi-Kisi UN 2013
·   10 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   15 KKG Kelas I, II, III di Masing-Masing Gugus
·   16 KKG Kelas IV, V, VI di Masing-Masing Gugus
·   17 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   20 – 23 UHB Semester I
·   25 Pembuatan Soal Ujian Sekolah
·   24 – 25 Persiapan O2SN-SD
·   24 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3S
·   27 – 29 Try Out Ke-1 Tk. Kecamatan
·   29 Pembinaan dan laporan Pertanggungjawaban BOSNAS dan BOPDA.



Maret
4
4
4
5
4
5
26
·   1 – 5 Laporan Bulan ke UPTD-BPS Cam. Gayungan
·   1 – 10Ujian Praktik Kelas VI
·   2 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·   3 Lomba Karaktek Bahasa Jawa di TRS
·   6 Editing Soal Ujian Sekolah
·   7 Rapat Dinas Kepala Sekolah dan K3SD
·   7 Penyerahan Kisi-Kisi, dan Soal UTS dan UKK
·   8 KKG Guru Penjaskes
·   9 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·   12 – 14 Try-Out Ke-1 Tingkat Kota Surabaya
·   12 Review RPP dan Silabus oleh Sekolah Masing-Masing
·   15 KKG Guru Kelas I, II, III di Gugus Masing-Masing
·   16 Seleksi Lomba MIPA
·   16 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·   17 Editing soal UTS dan UKK
·   22 Pembinaan Olimpiade MIPA
·   25 SKJ dan Pembinaan Kepala Sekolah
·   26 – 29 Ujian Sekolah Kelas VI
·   30 KKG Kelas IV, V di Gugus Masing-Masing
·   31 Pembinaan Olimpiade MIPA
·   31 Pembinaan dan laporan Pertanggungjawaban BOSNAS dan BOPDA





April
5
4
4
4
3
4
24
·      1 – 5 Laporan Bulan ke UPTD-BPS Cam. Gayungan
·      2 – 5 UTS Semester II dan UKK Kelas VI
·      9 Rapat Dinas Kepala Sekolah dan Rapat K3SD
·      9 – 10 Pelaporan USEk ke Dinas
·      11 KKG Kelas I, II, III di Masing-Masing Gugus
·      12 KKG Kelas IV, V, di Masing-Masing Gugus
·      13 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·      14 Lomba Siswa Berprestasi
·      16 – 18 Ujian sekolah Susulan
·      19 – 21 Pentas Seni Pelajar di TRS
·      20 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·      21 Hari Kartini
·      23 – 25 Try Out Ke-2 Tk. Kecamatan Gayungan
·      26 Lomba guru dan Kepala Sekolah Berprestasi
·      27 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·      30 Pembinaan dan laporan Pertanggungjawaban BOSNAS dan BOPDA



Mei
4
5
5
4
4
4

26

·      1 – 5 Laporan Bulan ke UPTD-BPS Cam. Gayungan
·      1 Pengambilan Sumpah Pengawas dan Penyelenggara UN-SD
·      4 Rapat Dinas Kepala Sekolah dan Rapat K3SD
·      4 SKJ
·      4 – 5 Persiapan UN
·      7 Persiapan UN
·      7 – 9 UN 2012
·      11 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·      14 – 16 UN Susulan
·      16 Review KTSP
·      18 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·      21 Rekap Nilai Ujian Sekolah dan Ujian Praktik
·      23 KKG Kelas I, II, III di Masing-Masing Gugus
·      24 KKG Kelas IV, V, di Masing-Masing Gugus
·      25 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·      30 KKG Guru Penjaskes
·      30 – 31 Pembinaan dan laporan Pertanggungjawaban BOSNAS dan BOPDA



Juni
3
3
3
3
4
4
20


·      1 Pelaporan Kelulusan
·      1 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·      2 KKG Guru Penjaskes
·      1 – 5 Laporan Bulanan
·      4 – 7 UKK Kelas I – V
·      8 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·      13 KKG Kelas I, II, III di Masing-Masing Gugus
·      14 KKG Kelas IV, V, di Masing-Masing Gugus
·      15 SKJ, Pembinaan Kepala Sekolah, dan Rapat K3SD
·      22 – 23  Pembagian Raport Semester II
·      16 Pengumuman Kelulusan Siswa-Siswa Kelas VI
·      23 Penanggalan Rapor Semester II
·      25 – 31 Libur Semester II
·      PSB
·      29 – 2 Pendaftaran PPDB
·      30 – 31 Pembinaan dan laporan Pertanggungjawaban BOSNAS dan BOPDA






JUMLAH














Keterangan
-
Semester 1

:  128 hari




Semester 2

:  140 hari





Hari belajar Efektif Fakultatif 18 hari

Surabaya,  9 Juli 2012
Kepala SDN Ketintang I - 409




SUNYOTO,S.Pd
  NIP.19630201 198504 1 006